Powered By Blogger

Minggu, 02 Juni 2013

Sistem Pemeliharaan Listrik PLN Rayon Tabing Kota Padang


Pemeliharaan Trafo (Penyulingan minyak trafo)
Salah satu indikator penting suatu trafo layak dioperasikan kondisi isolasinya, sebab bila kondisi isolasi jelek dan ini ditujukan dengan nilai tahanan isolasinya rendah dibawah batas minimal yang diinginkan, ketika dioperasikan (diberi tegangan) dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada trafo itu sendiri, bahkan dapat mengganggu kerja dari sistem jaringan, dimana trafo tersebut dipasang.
Hal lain yang lebih membahayakan, apabila sampai terjadi kontak antara kumparan tegangan tinggi dengan badan trafo, atau kumparan tegangan rendah, tetapi kerja sistem pengaman kurang baik, maka tak ayal lagi dapat menyebabkan kecelakaan bagi orang, karena tegangan sentuh terlalu tinggi atau paling tidak dapat marusak peralatan-peralatan listrik yang terpasang pada tegangan rendah.
Kerusakan-kerusakan atau kecelakaan seperti tersebut diatas adalah hal yang harus dihindari. Untuk trafo caranya adalah mengukur kondisi isolasi baik saat trafo yang akan dipasang maupun secara berkala pada trafo yang sudah beroperasi. Pengujian pada isolasi trafo yang harus dilakukan adalah :
1)        Test Kontinuitas belitan.
2)        Pada bushing HV pada setiap tap changer (sadapan), nilai tahanan AB = AC = CA.
3)        Pada bushing LV nilai tahanan ab = ac = ca atau an = bn = cn
Faktor yang mempengaruhi Nilai tahanan isolasi belitan adalah:
C      =  Faktor belitan terendam dalam minyak besarnya = 0,8
E      =  Tegangan tertinggi (Volt)
kVA =  Daya trafo (kVA)
k      =  Faktor koreksi suhu belitan
       Sebagai cairan isolasi minyak trafo baru harus mempunyai tegangan tembus minimal 120 kV /cm, sedang untuk minyak yang terpakai minimal 80 kV/cm. Sebagai cairan pendingin, nilai viskositas untuk minyak baru maksimal 18,50 milipoises, sedang untuk minyak yang terpakai maksimal 19,24 miliposes. Titik nyala minimum 146°C.
Trafo dalam keadaan berbeban akan timbul panas antara 60°C – 80°C pada kumparan-kumparan yang disalurkan pada minyaknya dengan cara konveksi dan radiasi ke udara melalui sistem pendinginannya.
Trafo dengan, type conservator, minyak trafo mempunyai kontak dengan udara luar yang mengandung asam. Dan inilah yang lambat laun dapat merusak minyak trafo.
Zat asam pada suhu minyak antara 60°C – 80°C bereaksi dengan minyak trafo, sehingga terjadi persenyawaan asam dan air sehingga kadar asam dan air dalam minyak trafo ini makin tinggi. Bila minyak trafo berkadar asam tinggi bereaksi dengan kumparan dan bagian logam trafo dari trafo akan membentuk garam­-garam yang tak dapat larut mengendap berupa bintik-bintik berwama merah coklat.
Kondisi tersebut bila dibiarkan berlangsung terus, berakibat merusak kumparan trafo dan minyak menjadi kental, hingga daya pendingin serta tegangan tembusnya makin turun.
Untuk mencegah hal tersebut diperlukan secara periodik pemeriksaan minyak di laboratorioum guna mengetahui :
1)        Nilai tegangan tembus
2)        Kadar asam dan air
3)        Nilai viskositas
4)        Keadaan visual (warna, endapan, kejernihan)
Hasil pemeriksaan digunakan untuk melakukan tindak lanjut yaitu :
1)        Minyak masih dapat dipakai
2)        Minyak harus diproses/disaring agar dapat dipakai
3)        Minyak harus diganti
Penyulingan minyak trafo dilakukan PLN Rayon Tabing ke beberapa trafo. Diantaranya pada Gardu 026 T Jl. Adinegoro (depan LLAJ) pada tanggal 13-09-2011.


 Gambar 11. Gardu 026 T di Jl. Adinegoro (depan LLAJ) Feeder Batas Kota.
Sebelum dilakukan penyulingan minyak trafo, terlebih dahulu diukur nilai tegangan tembusnya (isolasi). Pengukuran dilakukan dengan menggunakan Hipotronics (alat pengukur tegangan tenbus minyak trafo).


                                                                             


Gambar 12. Hipotronics
Setelah diukur, maka di dapat hasilnya apakah minyak masih bisa digunakan atau sudah harus diganti. Jika minyak sudah harus diganti, maka dilakukan penyulingan minyak trafo untuk memurnikan minyak trafo sehingga trafo dapat beroperasi secara optimal. Minyak yang ada pada trafo dipompakan ke alat penyulingan.


 Gambar 13. Alat penyulingan minyak trafo, panel pengoperasian alat serta teknisi operasional
Minyak yang telah selesai mengalami proses penyulingan di tes kembali tahanan nilai tegangan tembusnya, apakah sudah bisa dipakai atau harus dilakukan penyulingan kembali. Tes dilakukan sebanyak 5x.
             Berikut data hasil penyulingan minyak trafo Gardu 026 T di Jl. Adinegoro (depan LLAJ) Feeder Batas Kota pada tanggal 13-09-2011.
Data trafo pada Gardu 026 T feeder batas kota:
Merk                           : STARLITE
Tahun pembuatan       : 1995
Nomor seri                  : 51073 No 50
Daya trafo                  : 160 kVA
Tegangan primer         : 20 kV
Tegangan sekunder     : 400 Volt
Ampere primer            : 4, 62 A
Ampere sekunder       : 230,9 A
Volume Oli                 : 180 kg
Berat total                   : 870 kg
Tabel 10. Hasil tes penyulingan minyak trafo
No.
Kondisi
Hasil tes
Jumlah
kV/2,5mm
kV/cm
I
II
III
IV
V
1.
Sebelum treatment
14,1
15,5
16,3
17,0
15,9
79,3
15,86
63,4
2.
Sesudah treatment
65,6
63,8
66,1
66,7
64,8
326,9
65,38
261,5
 Sumber: Koordinator treatment kopkar Lisna
            Berdasarkan hasil tes yang di dapat kondisi minyak trafo setelah di suling adalah baik. Dibuktikan nilai tegangan tembusnya yang berkisar di angka 60 an. Trafo dapat beroperasi secara optimal kembali.
DAFTAR PUSTAKA

Zuhal .2000. Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
PT. PLN (persero) PUSAT PENDIDIKAN dan PELATIHAN Pengoperasian Jaringan  di akses Distribusi. Jakarta 12550

PT. PLN (persero) Cabang Padang Rayon Tabing. Pengukuran Beban Trafo 2011 Triwulan I. Padang.

PT. PLN (persero) Cabang Padang Rayon Tabing. Data Trafo 2011 Triwulan II. Padang.

Marsudi, djiteng. 2002. Pembangkit Energi Listrik, Jakarta: Erlangga

“Sistem pemeliharaan trafo distribusi.” www.Dunia listrik.com di akses 19 Agustus 2011

“ Operasi Pemeliharaan Sistem Proteksi.” http://www.doctoc.com/docs/21954566/ di akses 5 September 2011.

 “Gardu Trafo Tiang (GTT) Distribusi”. http://aryohadi.blogspot.com/2009/04/ di akses 5 September 2011.


“Pemeliharaan Trafo”. http://dannybachdar.wordpress.com/2008/04/09/. di akses 5 September 2011.


“Perawatan dan Pementauan Kondisi” http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/01/. di akses 5 September 2011.

5 komentar:

  1. TERIMA PERBAIKAN SEMUA ALAT ELECTRICAL TEST MEASURING SYSTEM
    081513018683

    BalasHapus
  2. Saya lg cari alat tes tegangan tembus merk hipotronics yg seken dan masih bagus ada gk ya pak..kl ada mohon infonya.thx
    081264404430

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mohon maaf @Chaca Angkasa Putra, saya sudah tidak di PLN lagi. postingan itu saat saya Praktek Industri di PLN. Mohon maaf, terima kasih... :)

      Hapus
  3. Ooo..baik..terimakasih infonya 😀👍

    BalasHapus
  4. Ooo..baik..terimakasih infonya 😀👍

    BalasHapus